Pages

Friday, November 9, 2012

Kue ulang tahun itu datangnya selalu dari orangtua, tidak pernah dari yang lain. Orangtua memang teman-sahabat-pacar-KELUARGA yang terbaik."
Yang namanya dicuekin dan ga dianggap itu udah sering, udah sangat kelewat sering.
Tapi, sesering apapun perlakuan itu didapat, tetap aja sakitnya masih sering terasa, sangat sering terasa.
Iya, emang saya yang terlalu sensitif.
Iya, emang saya yang terlalu sering memikirkan sesuatu atau orang-orang yang belum tentu memikirkan saya.
Tapi, muasalnya saya memikirkan mereka apa?
Karena sudah terlalu sering bersama-sama, menjalani ari bersama, beraktivitas bersama.
Kebersamaan itu membuat saya berat meninggalkannya, membuat saya berat untuk tidak memikirkannya.
Iya, saya pemikir, saya perasa, saya terlalu cepat dibuai oleh kebersamaan.
Makanya ketika tidak mengalami suatu momen bersama, dikabari pun tidak, terang saya berang.
Apalagi beberapa hari ini berjalan tidak sesuai dengan ekspektasi.
Salah saya dimana terhadap kalian semua?
Iya, saya emang sudah kelewat sering dicuekin dan ga dihargai, tapi rasa saitnya selalu terasa.
Sedih, lho, diginiin terus-terusan sama yang dianggap istimewa.
S E D I H 

Friday, October 26, 2012

Kadang aku sering membayangkan
Kepada siapa saja yang saat ini bersikap seperti tidak saling mengenali lagi
Ingin rasanya mengajaknya berjabat tangan dan berkata,
"Hai, apa kabar? Namaku Putri. Salam kenal, yaa.. Semoga kita bisa berteman baik!"
Dan kita akan saling menjaga hubungan baik
Saling mengenal dengan bahkan lebih baik lagi
Itu harapanku, selalu menjadi angan-anganku:')

Tuesday, October 9, 2012

Sudah besar. Sudah dewasa. Sudah berlalu terlalu lama. Jadi, sudah tidak pantas lagi untuk menyebutkan merk. Sudah tidak boleh, apalagi merk yang tidak pernah menjadi milikmu. Baiknya disimpan saja dalam kenangan, masukkan dalam kotak dan letakkan di sudut hati terdalam dan terkelam. Bungkus rapi, sudah tidak boleh dibuka lagi. Dia hanya cinta masa kecilmu. Jika dia jodohmu, dia pasti akan datang kepadamu tanpa kamu harus berusaha demikian keras menarik perhatiannya. Sejak kalian kecil dulu memang selalu begitu, bukan? Dia susah digapai, tak pernah bisa digapai. Berharap saja semoga tak lama lagi, dia yang akan berusaha menggapaimu, Put :-)

Thursday, October 4, 2012

Syukur

Ya Allah, Tuhanku yang Maha Agung
Terima kasih karena telah memberikan banyak nikmat lebih pada hamba-Mu yang banyak kurangnya ini
Terima kasih, karena Engkau telah memberikanku pelajaran berharga dalam hidup lewat banyak hal
Masalah-masalah yang pernah datang dalam kehidupan hamba, meskipun pernah sangat menyakitkan
Semakin kesini, hamba semakin sadar bahwa itu adalah cara-Mu mendidik hamba-Mu yang satu ini
Yang semoga saja bisa lebih mendewasakan hamba dalam membuat pilihan
Yang semoga saja bisa membuat hamba lebih bijak dalam berpikir dan menjalani kehidupan
Yang seharusnya bisa membuat hamba lebih dekat dengan-Mu
Untuk memohon ampun dan memohon perlindungan, dukungan, bimbingan-Mu selalu

Ya Allah, Tuhanku yang Maha Pemurah
Terima kasih karena telah memberikan hamba banyak anugerah
Baik yang wujudnya terlihat maupun tidak, namun manfaatnya tetap terasa
Maafkan hamba yang sering tidak bersyukur atas suatu hal
Namun Engkau selalu memberikan hamba nikmat yang lebih banyak daripada  yang tidak hamba syukuri
Mungkin dalam pandangan hamba, Engkau begitu banyak memisahkan jarak hamba dengan orang-orang yang hamba cintai
Padahal seharusnya hamba bersyukur karena masih mengetahui kabar mereka walau mereka jauh
Walau banyak sekali di antara mereka yang justru dulunya sangat akrab dengan hamba, kemana-mana selalu bersama, tapi sekarang entah bagaimana kabarnya karena komunikasi terputus
Tapi, hamba bersyukur karena masih ada teman yang lain yang bisa mengisi kekosongan posisi mereka
Yang bisa memberikan hamba nasihat dan dukungan
Baik itu orang-orang yang saat ini keberadaan nyata di samping hamba, maupun yang hanya bertemu lewat untaian kata saja
Hamba harusnya sangat bersyukur dengan segala yang terjadi dalam hidup hamba ini
Karena semua skenario-Mu sangat indah, pasti indah

Ya Allah, Tuhan yang Maha Mendengarkan
Ampuni hamba-Mu yang masih ceroboh, masih lalai dalam menjalankan perintah-Mu
Jangan tinggalkan hamba, Ya Allah..
Selalu bimbinglah hamba menuju jalan-Mu
Dan selalu buat hamba untuk lebih mensyukuri segala yang Engkau berikan pada hamba
Dan meyakinkan bahwa semua yang terjadi, pahit-buruknya, apapun itu..
Semua akan indah pada waktunya :)

Tuesday, October 2, 2012

"Radio Galau FM" : Seperti Hidup Saya yang Difilmkan dengan Sempurna






"Entah mana yang lebih sakit: kehilangan kamu atau digantungin terus sama kamu." (Velin)

“Sebelum ada kamu, hidup aku gelap. Tapi semenjak ada kamu, hidup aku berwarna. Dan aku nggak mau hidup aku gelap lagi.” (Velin)

“Apa aku segitu nggak pentingnya buat kamu? Apa aku cuma figuran yang numpang lewat gitu aja?” (Velin)


"Aku udah berusaha untuk perbaiki hubungan kita. Tapi percuma aku mati-matian kalo kamu inginnya terlepas." (Velin)



(By the way, postingan ini ga bermaksud untuk galau atau sejenisnya. Biasa aja, sih... Hanya ingin share pengalaman yang kebetulan "difilmkan". Selebihnya, tidak ada pengaruh kepada hati selain mengalami penerimaan yang sangat.... lapang. Karena sudah terlalu lama terlepas, dan sudah lama mengucapkan selamat tinggal serta terima kasih untuk semuanya. Gak galau lagi, dong yaaa...)

_____________________________

Oke, menonton film ini seperti menonton kisah hidup sendiri. Saya emang gak pernah tau dari sisi mantan seperti apa, dan akhirnya saya tau lewat film ini. Kurang lebih mungkin sikap mantan seperti itu, perasaannya seperti itu, rasa sayangnya pun di akhir-akhir juga seperti itu.

Melihat Velin (Natasha Rizki) seperti melihat diri saya sendiri. Bukan kecantikannya, toh saya jauh dari cantik. SIfatnya Velin itu kurang lebih sama seperti saya. Saya pernah menjadi pribadi yang ketika sudah memilikinya, saya ingin dia seutuhnya siap 24 jam untuk saya. Saya suka ngambek kalo mantan lebih perhatian dengan permainan di komputernya, lebih senang bermalam-mingguan dengan teman-temannya, dibandingkan untuk menghabiskan waktu dengan saya. Kondisi kami memang LDR, dan seharusnya justru karna LDR makanya kami harus sering menjaga komunikasi serta memanfaatkan setiap detik waktu yang ada untuk menikmati "kebersamaan".

Kasian saya, kasian juga Velin, ternyata mantan saya, dan juga Bara (Dimas Anggara) tidak menyukai sikap cewek yang seperti itu. Justru mereka merasa jengah dengan segala perhatian yang berlebihan, sikap manja yang keterlaluan, dan ujung-ujungnya... mereka memilih untuk perlahan menjauh. Tidak menanggapi apapun yang diutarakan pacarnya, tidak menggubris telpon sms lalala, benar-benar cuek dan tidak peduli lagi pada ceweknya. Sakit?

Andai lelaki tau bahwa bukan itu yang diperlukan oleh wanita. Kalian, wahai lelaki, bisa mengajak kami berbicara dengan baik-baik, tanpa membentak, namun tetap tegas, dan utarakanlah isi hati kalian. Kami mau berubah, kok, kami bisa berubah. Asal kalian memberi kami kesempatan.

Yang sayangnya, kesempatan itu tidak diberikan oleh Bara dan mantan saya, kepada kami.

Sekuat apapun kami mencoba merubah, hati mereka telah mengeras. Sudah membulatkan keputusan untuk pergi menjauh, daripada semakin merasa sakit hati. Lantas, apalagi yang bisa dilakukan oleh cewek-cewek seperti kami selain merelakan kalian pergi, wahai lelaki yang (pernah) dicintai dengan segenap rasa? 

Saya senang karna film ini memperlihatkan sudut pandang tidak hanya dari satu sisi, entah itu sisi pria saja atau sisi wanita saja, tapi dari keduanya. Sehingga penonton bisa mengetahui isi hati Bara, dan juga melihat Velin dengan penderiaan batinnya. Film ini juga dikemas dengan cara yang sangat santai, terkesan sangat masakini, dan tidak kaku. Sangat direkomendasikan kepada pasangan-pasangan yang mulai mengalami kejenuhan untuk menontonnya, dengan harapan setelah nonton mereka bisa saling introspeksi diri dan meng-upgrade hubungannya.

Pesan pribadi dari saya: tolong, jangan ada lagi yang mengalami apa yang telah kami (saya, mantan, Velin dan Bara) alami. Ciptakan saling pengertian antara kalian. Dengan begitu, saya doakan hubungan kalian sukses selama-lamanya. :-)



"Pacaran itu kan harusnya saling ngertiin dan saling kompromi." (Edo)

Monday, October 1, 2012

Hati Yang Memilih

Dari awal, semua ini adalah persoalan hati. Segala keputusan yang saya ambil adalah murni persoalan hati. Termasuk masalah loyalitas.

Dari awal, hati saya telah memilih. Jauh sebelum saya jatuh hati pada jurusan yang saya pilih dan segala hal di dalamnya; pertemanannya, himpunannya, mata kuliahnya, dosen-dosennya, prestasinya, segalanya. Hati saya telah mencintai satu hal.

Satu hal yang dulunya masih sangat abstrak, namun mulai menjadi nyata saat saya menemukannya. Setelah mencari tempat berlabuh sekian lamanya, setelah melalui berbagai kenangan yang tidak mengenakkan yang berhubungan dengan hal tersebut, akhirnya saya tiba di tempat tersebut, yang secara ajaib saya temukan saat Student Day saat berjalan sendirian di tengah keramaian.

Saya langsung mendaftar, tanpa ragu. Justru keinginan orang tua saya agar saya mengambil UKM yang berhubungan dengan kemampuan berbahasa, saya tinggalkan. Saya telah mengorbankan banyak hal untuk berjuang menjadi bagian keluarga dari kemegahan namanya, dan ketika akhirnya saya berhasil... Saya senang.

Ya, saya sangaaaaat senang. Walau pada saat itu, yang ada di pikiran saya hanyalah bagaimana untuk menjadi seorang MC yang baik dan benar, menjadi seorang public speaker yang handal... Nyatanya saya mendapatkan lebih dari itu. Saya diajarkan mengenai kedisiplinan (salahkan diri saya pribadi yang bebal jika hingga saat ini belum bisa berdisiplin sesuai yang ditanamkan oleh organisasi), saya diajarkan mengenai detail, bagaimana meng-arrange suatu acara yang baik, diajarkan mengenai birokrasi, teknik me-lobby, dan masih banyak lagi. Saya banyak berhutang budi pada organisasi tersebut, dan saya telah jatuh cinta padanya. Ya, masalah pilihan berorganisasi ini termasuk dalam persoalan hati.

Namun, karna saya takut salah jatuh cinta, maka saya akhirnya nekat mencoba hal yang lain. Saya mencoba membuat hati untuk ikhlas menjalani yang organisasi selain yang itu. Suatu himpunan yang seharusnya saya gapai paling awal dan harusnya saya rasakan penyesalan yang teramat dalam saat melepasnya.

Pada akhirnya, hati saya telah menetapkan pilihannya dengan tidak memberikan pilihan yang lain. Ditambah beberapa kejadian tidak mengenakkan yang sempat membat saya terjatuh, membuat saya goyah untuk mencintai himpunan tersebut, organisasi yang saya cintai dari awal justru menggenggam saya semakin erat. Cengkramannya kuat, bujuk rayunya dahsyat. Sehingga, walau ada masanya saya mengalami kejenuhan hebat menjalani segala tuntutan organisasi tersebut, pada akhirnya hati saya akan melunak dan bersedia untuk kembali kesana.

Hal yang sangat bertolak belakang dengan yang terjadi di himpunan. Saya telah mengalami jatuh bangun, telah mencoba berjuang, mencoba merajut mimpi indah, mencoba memperbaiki apa yang menurut saya terlanjur parah, namun... Tidak membuahkan hasil. Entah karena hati saya memang tidak pernah benar-benar ikhlas memilihnya, menjalaninya, atau karna saya sudah terlalu cinta pada selain himpunan. Puncaknya, ketika saya harus memilih satu di antara mereka... Saya galau.

Benar, saya sangat galau. Rasanya mana mungkin bisa melepaskan salah satu atau bahkan keduanya, terlebih karna salah satunya telah menjadi bagian hidup saya. Yang saya sanatsangatsangat tidak habis pikir, kenapa himpunan tidak dapat memikat saya seperti yang dilakukan oleh si organisasi? Mengapa chemistry nya tidak mengena sama sekali jika menyangkut tentang himpunan? Mungkin lingkungan kerjanya yang tidak nyaman, sumber daya manusia nya yang memiliki watak keras, atau ada alasan lain. Mungkin juga karna begitu banyak perlakuan tidak menyenangkan yang saya terima dari rekan-rekan di himpunan. Atau mungkin karna hati dan pikiran saya telah terpaku pada sang organisasiyang maha sempurna, sehingga ketika saya memasuki "tempat" lain, kenyamannya dan pelayanannya akan jauh berbeda dengan organisasi saya tercinta.

Maka... Saya putuskanlah untuk keluar dari himpunan tersebut. Biarkan mereka berpikir, mereka sadar, mereka bangkit kepercayaan dirinya untuk membawa himpunan ke arah yang lebih baik.

Sementara itu, biarkan saya sibuk membenahi cinta saya ynag sedang tergoyah. Organisasi yang saya cintai sedang menghadapi kemelut yang sangat serius. Bagaimanapun caranya, saya yakin. Jika kami bersama, kami hadapi dan tanggulangi masalah ini bersama... Masalah pelik ini pasti akan cepat selesai. Sangat cepat. Sehingga, predikat terkompak dan terbaik tetap dipegang oleh kami.

Saya katakan, sejak awal ini adalah persoalan hati. Dan jauhjauhjauuh sebelumnya, hati saya telah memilih...
Putri Utami Rahmania, Protokoler (Protocol Officer)
KORPS PROTOKOLER MAHASISWA UNIVERISTAS PADJADJARAN

Tuesday, September 25, 2012

Pernah Sangat Ingin

Aku pernah sangat ingin melupakan kalian.

Karena,
Dimanapun aku berada, pikiran tentang kalian selalu melintas. Kadang singgah sebentar, kadang cukup lama. Cukup untuk membuatku kehilangan fokus dalam melakukan apapun yang sedang kukerjakan.

Karena,
Kemanapun aku memandang, selalu berharap menemukan kalian dalam jarak pandangku. Padahal itu adalah hal yang paling mustahil terjadi. Kalian dimana, kalian dimana, aku dimana.

Karena,
Kapanpun aku menghayal mencari inspirasi, hanya kalian, lagi, yang melintas di pikiranku. Sangat susah berpaling pada yang lain. Sangat susah mencari yang lain, selama kalian masih berkeliaran di hati dan pikiranku.

Takutnya,
Hidupku yang singkat ini hanya berputar pada kalian, sedang kalian tidak mengalami hal yang sama. Menyakitkan?

Makanya,
Sekali waktu, aku ingin sekali benar-benar melupakan kalian.
Mengacuhkan kalian.
Menganggap kalian tidak pernah ada.
Agar aku juga bisa menjalani kehidupanku, seperti kalian menjalani kehidupan normal kalian tanpa aku.

Ya,
Normal, kan?

Pun jika pada akhirnya tidak bisa (atau tidak ingin bisa...)

Yah... Berdoa sajalah, semoga dapat normal seperti kalian.

Normal, kan?

STAGNAN!!

STAGNAN!!


AAAAA GABISAAAAA!!



Lagi gabisa mikir, gatau mau nulis apa, gapunya inspirasi... Entahlah. Rasanya datar. Kosong.


Ini otak seperti ruangan kosong. Hanya gaung yang terdengar samar, buram, begitu coba didengar lebih jelas, gaung itu malah menghilang.

PARAH!!


Jangan, jangan sampai saya menyalahkan segala macam rutinitas yang sedang dijalani.


Bukan, bukan. Ini salah saya. Otak saya macet karna saya tidak rajin mengasahnya. Terlalu terlena dengan segala kemalasan dan hal-hal lain. Berubah dari orang yang pernah mendahulukan bidang ini nomor satu di atas segala-galanya, menjadi semakin me"nanti sajalah"kan bidang ini. Salah saya, kok... Pasti.

SALAH SAYA!!

Monday, August 6, 2012

Hai

Hai, aku adalah CLBK, cinta lama-mu yang belum kelar. Namun aku hanya bisa menunggumu yang memulai kembali segalanya, karna masaku untuk selalu menjadi yang pertama dalam berjuang telah usai. Namun nanti, jika kita bersama lagi, akan kupastikan bahwa aku akan kembali menjadi pioneer dalam segala pembaharuan dalam hubungan kita. Agar kita tak jatuh pada kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya. Oke, selamat beristirahat:-)

Monday, June 25, 2012

Padahal Hanya Dalam Dunia Mimpi, Tapi...

Mimpi itu... terasa begitu nyata.
Aku senang bisa mendapatkan mimpi semacam itu. Berharap semuanya bisa terjadi di dunia nyata.
Aku senang ada kamu dalam mimpiku. Kamu, yang sukses membuatku kerap kali merasa bersalah tiap selesai mengenangmu.
Dalam mimpiku yang singkat itu, kau dan aku bertemu kembali. Kita duduk di satu ruangan. Kau duduk di belakangku. Apa aku berani menyapamu saat itu?
Tidak.
Saat menoleh ke belakang pun, aku terlalu takut untuk melihat ke arahmu. Terlalu grogi. Terlalu takut menghadapi kamu, dan segala kemungkinan kau akan bersikap seperti apa padaku.
Nyatanya, di mimpi itu ketakutanku sangat berlebihan. Ya... seperti di dunia nyata ini.
Nyatanya, sikapmu biasa-biasa saja. Bahkan saat di mimpi aneh itu aku minta orang yang duduk di sebelahmu untuk membuat dasi -tanpa aku meminta padamu- dengan gayamu yang khas kamu berkata, "Makanya, coba belajar pake dasi sendiri!"
Menghadapi ketenanganmu, walau hanya dalam mimpi, aku tetap saja merasa segan untuk berkomunikasi denganmu :'(
Sampai akhirnya, dalam mimpi itu, tiba-tiba aku lari. Kemudian diam. Termenung. Seperti orang yang hilang kesadaran. Itu wujud ketakutanku menghadapi kamu, apa kau tahu?
Itu hanya mimpi, tapi ternyata sampai sebegitunya aku padamu :'(
Dan ketika aku kembali lagi, seluruh badanku menggigil seperti orang yang terserang flu hebat. Kamu bertanya, "Kamu baik-baik aja?" dan aku hanya menjawab, "Iya, ini cuma flu aja..."
Nyatanya bukan karna aku flu. Dan kamu bisa membaca keanehan sikapku. Seperti peramal, kamu pintar sekali menebak, "Kamu gak sakit. Kamu kenapa?"
Aku gak bisa jawab. Padahal itu hanya mimpi. Yang ada, gemetarku semakin hebat, membuat kau dan beberapa teman kita yang ada disana menjadi khawatir.
Aku tegaskan lagi, ya... Ini hanya dalam mimpi. Namun untuk menghadapimu saja aku sampai seperti itu.
Seperti apa? Aku tidak sanggup berkata-kata. Aku hanya bisa menangis dalam keadaan seperti itu, seperti kehilangan kesadaran. Kata-kata yang bisa keluar dari mulutku hanyalah, "Maaf... Maafin aku..."
Itu hanya mimpi, tapi bahkan perasaan merana itu terasa sangat nyata.
Kamu tahu? Disana kamu mengelus puncak kepalaku, dengan tenang kamu berujar, "Iya, aku maafin kamu..."
Kamu tahu? Aku senang telah mendapatkan maaf darimu, walau hanya di alam mimpi.
Kamu tahu? Mimpi itu membuatku sedikit lega, dan membuatku berharap agar bisa mendengar kata-kata itu di dunia nyata. Selain maaf darimu.
Kata-kata yang mana?
Kata-kata yang ini, merupakan kalimat terakhir di mimpi indahku, yang menurutku merupakan kalimat termanis yang pernah kamu ucapkan. Kira-kira seperti ini:
"Kamu masih mendapatkan rasa sayangku, kok. Nah, sekarang aku shalat dulu, ya. Supaya juga mendapatkan sayang dari Allah."
 Dalam keterdiamanku, dalam penyesalanku, dan kamu berkata seperti itu. Meskipun hanya sebatas mimpi, tapi... Wanita mana yang tidak merasa bahagia saat mendengarnya?

Thursday, June 21, 2012

Ipang - Tentang Cinta

Sekilas tentang dirimu yang lama ku nanti
Memikat hatiku, jumpamu pertama kali
Janji yang telah terucap tuk satukan hati kita
Namun tak pernah terjadi...

Mungkinkah masih ada waktu yang tersisa untukku?
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu?
Andaikan saja aku tau kau tak hadirkan cintamu
Ingin ku melepasmu dengan pelukan...

Sesal yang datang slalu takkan membuatmu kembali
Maafkan aku yang tak pernah tahu
Hingga semuanya pun kini tlah berlalu
Maafkan aku...

Lagu itu... Kamu ingat? Kamu pernah memainkan intro lagu itu dengan gitarmu...

Kamu tau? Lagu ini memang bercerita tentang aku, perasaanku padamu.

Kamu tau? Saat ini, bukan masalah apakah aku bisa kembali memenangkan hatimu. Kuserahkan semuanya pada takdir, seperti apa skenarionya terhadap kisah kita di masa depan.

Kamu tau? Ini semua memang tentang cinta...

Tentang 20 Juni

Hmmm... Seharusnya, hari ini menjadi hari yang spesial. Seharusnya, sih. Kalau saja semua berjalan baik-baik saja, adem ayem, tenang, tenteram, damai.

Nyatanya kan, tidak seperti itu. Hmmm...

Ya sudahlah, sudah menjadi sejarah. Sepertinya memang sejarah, yang gak bakal bisa terulang, atau dicoba untuk diulang. Ah, bahasanya semrawut banget.

Masih ingat kan, bagaimana saya hobi banget mengingat hal-hal yang seharusnya gak usah diingat-ingat lagi? Bagaimana saya begitu suka membiarkan imajinasi saya menari-nari terhadap segala kenangan indah di masalalu? Dan itu termasuk mengingat apa yang pernah terjadi di tanggal 20 juni.

Tiga tahun silam, sebelumnya, saya hanyalah seorang gadis kecil yang pada akhirnya terbiasa memaklumi diri sendiri yang selalu merasakan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Selalu. Saya terbiasa mengagumi seseorang, menyukai seseorang, namun hanya sebatas itu. Hanya sebatas mengamati dari jauh, tanpa pernah bertindak lebih, berusaha lebih, apalagi mengharap lebih. Bagi saya, bisa ngobrol dengan bebas dan lepas aja sudah sesuatu yang patut disyukuri. Kalo saya menginginkan hal lebih, rasanya egois banget dan gak pantes banget. Lagipula, pikiran saya terlalu jauh ke depan kalo harus sampe merasa perlu memperjuangkan perasaan saya.

Dulu, di jaman cinta monyet banyaak bersemi di hati teman-teman SD dan teman-teman SMP, memang di awal mereka keliatan seneeeng banget. Selalu menceritakan kebaikan pacarnya, memuji, telponan, sms-an gak kenal waktu, dan seluruh waktunya hanya tercurah untuk pacar. Tapi... setelah mereka putus? Liat aja, kebanyakan langsung berubah benci. Pujian berubah menjadi makian. Intensitas komunikasi langsung nol. Dari pasangan yang kemana-mana selalu bersama, berubah menjadi pribadi yang seakan tak pernah saling kenal.

Itu yang saya takutkan pada saat itu. Saya takut, banget, kalo misalnya saya mengalami hal yang serupa. Boro-boro harus sampe setelah jadian kemudian putus baru merasakan hal itu. Saya bahkan sering takut gebetan saya di masalalu menjauhi saya gara-gara tau perasaan saya ke dia seperti apa. Hiks. Ngenes banget, yaa... :-(

Bahkan sampai tiga tahun yang lalu, saya masih gak bisa percaya kalo orang yang diam-diam saya taksir bisa membalas perasaan saya, setelah melalui proses yang sangat panjang. Rasanya setelah gebetan tau tentang perasaan kita padanya dan dia gak menjauhi kita tapi malah menanggapinya dengan santai itu... menyenangkan. Bahkan dia bisa bikin saya gak harus merasa canggung untuk bertingkah dan berkata apa saja padanya. Pun ketika jadian. Yang menyedihkan justru karena kondisi setelah putus hubungan dengannya, itu sama persis dengan pengalaman teman-teman saya dulu. Hal yang saya takutkan benar-benar terjadi. Yang mana...

Setelah putus, putuslah semua hubungan, apalagi komunikasi. Itupun ketika untuk pertama kalinya saya berani mengakhiri hubungan kami, padahal semua orang tau banget sedalam apa perasaan saya untuk dirinya. Dan, ketika saya pada akhirnya tidak berhasil membawa dia kembali lagi, apalagi setelah mendapat pernyataan darinya kalo dia udah mati rasa terhadap apapun mengenai saya, udah gak ada sedikitpun rasa di hatinya untuk saya, saya cukup tau diri untuk... menjauh. Untuk tidak lagi mencoba menarik perhatiannya, atau curhat-curhat gak penting padanya. Saya menarik diri. Dia pun sepertinya begitu. Tau gimana rasanya? Menyedihkan.

Saya sakit, banget. Dia juga pasti merasa sangat sakit. Putusnya hubungan itu merupakan akumulasi dari kesalahan-kesalahan bersama, bukan hanya saya, bukan hanya dia, tapi kami. Dan yang paling saya sesali dari semua ini... Saya kehilangan bukan hanya seorang pacar, tapi juga teman, sahabat, tempat curhat, pemberi nasihat. Saya kehilangan seseorang yang mahal sekali.

Setiap mengingat 20 juni, atau hal indah lain tentang dirinya, saya sering berpikir... Apa dia juga mengenang semuanya? Apa dia bahagia? Apa pernah terlintas di pikirannya untuk kembali merasakan keindahan itu? Andai saya bisa tau keadaannya...

Satu yang pasti: Setiap saya mengenangnya, atau melihatnya di halaman social media, saya hanya berharap bisa langsung mengucapkan maaf di hadapannya. Bisa kembali akrab dengannya seperti di masalalu, saat interaksi di antara kami belum tercemar oleh rasa cinta.

Maaf...
Maaf...
Maaf...
Maaf...
Maaf...

Saturday, June 16, 2012

#jleb

#jleb adalah
ketika kamu menyadari bahwa sifat ke-GR-anmu itu ternyata sangat akut
ketika membaca sesuatu yang jelas-jelas bukan ditujukan untuk kamu, tapi alam bawah sadarmu membangun mindset kalo semuanya ditujukan untukmu

#jleb adalah
ketika kamu melihat semua orang memamerkan kemesraan mereka dengan pasangannya di depan matamu, sementara kamu hanya bisa bermesraan dengan kenangan indah yang terlalu semu untuk dialami kembali

#jleb adalah
ketika kamu sibuk galau untuk sesuatu ataupun seseorang yang abstrak!!

Wednesday, June 13, 2012

Ada Apa dengan Asian Kung-Fu Generation

Kenapa harus AKG?

Daritadi udah nge-post beberapa lirik dari lagu-lagunya Asian Kung-Fu Generation, sebuah band rock asal Jepang. Lirik-lirik itu merupakan lirik dari lagu-lagunya AKG yang paling saya suka. Hmm... di samping karena liriknya yang emang bagus, musiknya emang enak didengar, sih. Oh, sudahlah... Saya bukan orang yang pintar menilai tentang musikalitas suatu band atau apapun itu. Yang penting musiknya enak didengar, liriknya oke punya, yaa itu bikin saya jatuh hati. Hahahahaa..

Trus, kenapa harus AKG?

Well... Jujur aja, sebelumnya saya sama sekali gak tau dengan band yang satu ini. Dari luar negeri, pula. Jangankan untuk perhatian sama band-band luar negeri, sama yang dari dalam negeri sendiri aja sebenarnya saya ga begitu hapal. Iya, saya emang orangnya gak terlalu menaruh perhatian lebih pada hal apapun. Saya gak punya idola yang benar-benar digandrungi, sampe mengoleksi segala macam barang dan informasi tentang sang idola. Hahaha.. saya gak pernah punya idola yang sampe segitunya. Suka ya, suka aja.

Trus, kenapa harus AKG?

Ini... Harus banget dijawab, ya? (situ sendiri yang bikin pertanyaan, situ sendiri yang malah nanya balik -____-)
Hahahaha... Kenapa harus AKG? Kenapa enggak? Emang kenapa dengan AKG? Emang masalah kalo malam ini membahas tentang AKG? Saya cuma lagi mengingat-ingat sosok yang mengenalkan saya pada grup band ini, yang mengirimkan saya disk yang isinya lagu-lagu AKG, banyaaak banget. Yang pada awalnya saya dengerin, sebenarnya kurang tertarik. Makin kesini, makin didenger-denger, ternyata ada beberapa lagu yang emang musiknya bagus. Artikulasi vokalisnya pas nyanyi juga lucu. Makanya saya suka AKG.

Trus, kenapa harus AKG?

Lah, kan tadi udah dibilangin kalo saya sedang mengingat-ingat sosok yang mengenalkan saya pada grup band ini. Hahahaha... Rada curhat deh, ya. Sekali lagi aja deh, gapapa...
Saya itu... Senang mengingat hal-hal indah yang pernah terjadi dalam hidup. Walaupun ada kenangan buruk yang juga menyertai keindahan tersebut, tapi saya berusaha menepis ingatan tentang yang buruk-buruk itu ketika sedang mengenang hal-hal indah. Dari AKG ini, saya ingat kalo dulu pernah diajarin untuk bisa membaca huruf-huruf Jepang dari lirik lagu AKG yang ditulis dalam huruf Jepang. Saya ingat bagaimana dulu saya mencoba membaca huruf-huruf tersebut, kemudian mencari artinya di kamus. Dari AKG, dan dari sosok yang mengenalkan saya pada AKG itulah saya jadi belajar banyak tentang huruf-huruf Jepang (Yah, sekarang sih udah berenti belajar... Vakum dulu gara-gara kejadian buruk yang mengiringi hubungan indah saya dan sosok itu, hiks...)

Trus, kenapa harus AKG?

Ah, ditanya lagi... Hahahha..
Saya itu kalo galau, atau lagi dalam keadaan sesedih apapun, jarang sekali (bahkan gak pernah) yang namanya menangis. Oke, silakan aja bilang kalo hati saya sekeras batu, atau mungkin lupa dengan cara menangis.Saya lebih bisa nangis gara-gara jatuh dan lutut saya berdarah, daripada nangis gara-gara keingetan sama mantan. Ngenes banget, ya?
Menurut saya sih, ekspresi kesedihan itu gak selamanya harus diungkapkan dengan airmata. Kamu gak harus menangis untuk menunjukkan bahwa kamu sedang bersedih. Sikap non verbal terkadang memberikan pengertian yang lebih dalam daripada airmata, atau bahkan kata-kata.
Katakanlah, seperti saya yang sekarang ini. Kurang ngenes apa sih sebenernya, tiap hari kerjanya selalu mengenang semua kenangan indah, padahal kejadian buruk yang menimpa hubungan kami harusnya bisa membuat saya melupakan semua itu. Tapi, saya terlalu terbuai dengan keindahan sehingga benar-benar menampik semua kenyataan pahit. Masa bodo kalo sekarang kami putus, selama saya masih bisa bersenang-senang dengan keindahan itu.
Saya sadar, banget, kalo sikap saya ini bener-bener konyol. bodoh, ngenes. Tapi... Selama bisa memberikan saya kebahagiaan (walaupun semu, sangat semu), kenapa enggak? Dan... AKG adalah band yang sempurna mengingatkan saya pada kenangan indah di masa lalu.

Itulah alasannya kenapa harus AKG. :-)

Sebagai penutup, nih saya tunjukin lirik salah satu lagunya Asian Kung-Fu Generation yang judulnya Kamakura Goodbye. Lagu inilah yang saya maksudkan di atas, yang saya cari-cari cara bacanya, yang saya terjemahin sampe puyeng. (Padahal mah, kalo dulu saya cerdik, saya bisa aja tanya mbah google dan bisa nemuin itu semua di web-nya AKG. Ckckck... betapa polosnya saya. Hahahaha...)

Kamakura Goodbye
Kuridasu hito ga afureru toori kara

Hazureta roji ga temaneku you datta na
Nakidasu kimi wa taifuu no you datta na

Hashiridasu toki wa itsudemo kyuu datta na

Ame no hi ni wa kasa ni narou
Kimi ga hitori nurenai youni
Hareta gogo wa umi e ikou
Kaze ga hakobu yume

Konna hibi ga tsuzuku you na hiyouri
Tooriame ga furidashite mo
Soredemo kimi ga warau youni

Gogo ga kuta yo
Sayonara  Tabi no hito

Kaze no hi ni wa hata ni narou
Kimi ga miushina wa nai youni
Hareta yoru wa hoshi wo miyou
Kaze ga soyogu yuube

Konna hibi ga tsuzuku you na hiyori
Demosa  Kyou wa owarundayo
Soredemo kimi ga warau youni

Yoru ga kuta yo
Sayonara  Tabi no hito

(kalo diartikan dalam bahasa inggris)
Of a street overflowing with people
Is a backstreet alley that seemed to call out
You started crying like a typhoon
Always one to make a sudden move


Let me be your umbrella when it rains 
So that you won't be the only one wet 
Let's go down to the ocean on a sunny afternoon 
A dream carried here by the wind


Feels like days like these will continue 
Even if we're caught in a sudden shower 
I'll do what I can to make you laugh


The afternoon's here 
Goodbye, traveler


Let me be your flag on windy days 
So you won't lose sight 
Let's look at the stars on a clear night 
A breezy evening


Feels like days like these will continue 
You know, today will eventually end 
I'll do what I can to make you laugh


Night's here 
Goodbye, traveler

Asian Kung-Fu Generation - Night Diving



Kyou mo kanjousen no saki wo megutte 
Maiyo    Kodoku ga yuku 
NAITO DAIBAA 
Yoru no machi wo samayou bourei 
Boku wa yuku
Shiroi RAIN    Togiretogire te 
Mirai wa mienai furi 
Fuyu no jidai ni furidashite 
Tsumoru hiai ni kokoro oboretanda

Migite    Kanjou sen no saki wo tadotte kanshou ni hitareba 
Yuraida kanjou 
Sono kifuku wo kudatte saifujou 
Boku wa yuku

Akai RAITO    Kirei 
Mitoreta suimen ni utsuru hikari 
Hanabi mitaina kanransha 
Nisemonotachi wo irodotte    Kara mawatte

Tooku no sora ga shiramu made hashirinukete mo 
Kienai    Sore wa kienai yo 
Kaze ni keshiki ga tokeru made fumu tsuzukete mo 
Kienai    Sore wa kienai yo

Kawasu anshou 
Sono kiseki wo tadotte kaiyuu 
Boku wa yuku 
Namiutsu kanjou 
Sono kifuku wo kudatte saifujou 
Boku wa yuku

Akai RAITO    Kirei 
Mitoreta suimen ni utsuru hikari 
Awai kitai ni iki suikonde 
Fukai umi de kokoro oboretanda



(dalam bahasa inggris kira-kira artinya seperti ini:)
Circling further off on the loop road today once again

Every night, Loneliness sets forth
Night diver
A phantom that wanders the streets through the night
I go


White lines Broken

Pretend I can't see the future
My heart drowned in the grief that fell
And piled up in the winter era


My right hand, Tracing the ends of the heart line, wallowing in my feelings

Flickering emotions
Rise up again as they come back down
I go


Red lights, Beautiful

Lights that reflect on the water surface mesmerizes me
The Ferris wheel like fireworks
Coloring the imposters, Circling the skies


You can run until the far off skies turn white

It won't disappear, It won't disappear you know
You can step on it until the scenery melts in the wind
It won't disappear, It won't disappear you know


Dodging the reef

An excursion, following the trails
I go
Emotions dash to and fro
Rise up as they come back down
I go


Red lights, Beautiful

Lights that reflect on the water surface mesmerizes me


Breathe in deeply to the faintest of hopes
My heart drowned in the deep sea

Asian Kung-Fu Generation - Kimi No Machi Made



yuuyami no saki hikaru gin no tsuki

kagami mitai ni utsuru bokura no kokoroboso sa mo zenbu kakaete
kimi no machi made tobu tame no uta

yuraide iru tayorinai kimi mo itsu ka wa
bokura wo sukuu ashita no hane ni naru kana

niji wo sasu kage
kagayaku akai kigi no sukima wo fukinukeru kaze
setsuna sa dake de kanashimi dake de
kimi no machi made tobereba ii no ni na

tonari ni iru saenai kimi mo itsuka wa
dareka wo sukuu ashita no hane ni naru kana
kagayaku mukou no saki made wa tobenai kedo
habataite iru aida wa kienai kara

irozuku kisetsu wo sugi yuku omoi wa itsu datte
kakeashi hayamete nigedasu kimi wa itsu datte

yuraide iru tayorinai kimi mo itsuka wa
bokura wo sukuu ashita no hane ni naru kana
mada yume no you na basho made wa tobenakute mo
habataite iru aida wa kienai kara

chikazuita fuyu no ashioto ni machi ga
azayaka iro ni somatte maiodoru


(dalam bahasa inggris kira-kira artinya seperti ini:)

Ahead in the twilight, a shining silver moon
Our hearts reflected as if by a mirror, embracing every slender detail
A song for flying to your town


You, though trembling and helpness
Always aid us in becoming the wings for tomorrow


The shadow points to 2 O'clock
The wind blows between the shining red trees
With only kindness, with only sadness
Would I be able to fly to your town?

You, though talentless next to anyone
Always aid them in becoming the wings for tomorrow
Though I can't fly beyond the shining other side
I'll flap my wings before it disappears

Even the emotions from after the seasons have changed colour
Even your rushing legs as you run away

You, though trembling and helpless
Always aid us in becoming the wings for tomorrow
Though I still can't fly to that dream-like place
I'll flap my wings before it disappears

The town in the footsteps of the approaching winter
Dances to stain the vivid colours

Asian Kung-Fu Generation - World World



Jisonshin wa nuu 
Yuwau 
"Hokorashii desu" to iu tokei
MEDESHIN 
ONE kou 
Fuu wa subarashii 
JASUTO    ondokei

Oto ga erabu hairetsu kara 
Kotobatachi ga odoridasu 
Imi nai yo de    Tashika ni aru 
Mita koto mo nai youna WAARUDO

WAARUDO WAARUDO
Everything must lead to a new world

(dalam bahasa inggris kira-kira artinya begini:)
Stitching and tying up my self-respect
A clock that chimes "I'm filled with pride"
Medicine
Pooch
Windstorms are wonderful
Temperature right on the dot

From an arrangement chosen by sound
Words begin to dance
Seemingly meaningless yet with meaning
It's a world like you've never seen before

World, world
Everything must lead to a new world

Asian Kung-Fu Generation - Hold Me Tight

Hold me tight
Hold me tight
Hold me tight, I miss your love.

Why is it that you don't love me? Why not?
I can't think what you give up,
We'll make out,
But you get out.

Why is it that you don't give me a chance?
I want to take back my shape,
shake my mind up, and get back.

There is no satisfying me.
I just know, yeah.
You tell me that my life is long.
Many miles, long.
I feel so alone.
Why don't you believe me?
I don't know.
I'm just missing you, 'cause you're not right here.

Hold me tight,
Hold me tight
Hold me tight, I miss your love.

Tell me why just going up and down.
Look at the way you grow love.
If you love me, throw me a kiss now.
Hold me hold me... now.

Tell me why just going up and down.
Look at the way you grow love.
If you love me, throw me a kiss now.
Hold me hold me... Hold me hold me...
Hold me hold me... now.

Hold me tight,
Hold me tight
Hold me tight, I miss your love.

君がいなくなってからというもの
僕は此処にたたずみ
思い出をこの胸に
何かを求めて生きている

嗚呼、君を想い歌うんだよ
嗚呼、君を想っている

Hold me tight,
Hold me tight
Hold me tight, I miss your love.

Hold me tight...

Tuesday, May 22, 2012

Tembok Itu Bernama... Apa?

Mungkin, inilah kelemahan terbesar saya:
Saya bukanlah orang yang penuh dengan percaya diri, terutama untuk mempublikasikan sesuatu yang merupakan hasil bikinan saya sendiri.
Terlalu banyak faktor yang membuat saya memasang sebuah tembok tak kasat mata terhadap diri saya sendiri, untuk membentengi diri saya dari hal-hal yang mungkin bisa mengecewakan saya
Padahal saya ingin sekali mengembangkan suatu ha yang mati-matian saya bentengi tersebut
Apa sih, yang saya butuhkan? Apa yang saya cari? Apa yang bisa membuat saya cukup yakin dan percaya diri hingga akhirnya sanggup meruntuhkan tembok tersebut?
Pembuktian? Pengakuan?
Atau tembok itu sebenarnya merupakan suatu bentuk kepengecutan saya yang tak pernah siap menghadapi kritikan?
Apapun itu, entahlah...

Tuesday, May 1, 2012

Kita ini sama-sama manusia, yang sama-sama memiliki perasaan. Hanya bentuk perasaannya saja yang berbeda-beda. Perasaanku padamu, bisa jadi berbeda dengan perasaanmu padaku. Sukur-sukur jika bisa sama, kuharap itu artinya kita berjodoh.

Jika memang ternyata benar-benar berbeda, yah... Bukan masalah. Setidaknya aku bisa tetap tersenyum karena memiliki perasaan ini, dan berbangga hati mempersembahkan perasaan ini untukmu.

Ups. Tentu saja, kamu tidak boleh mengetahuinya. Cukup merasakannya, tanpa menyadarinya. Bisa? Pasti bisa...

Karena perasaanku padamu itu tulus. Dari awal tidak pernah berharap kamu dapat membalasnya. Cukup dengan terus menjalin komunikasi yang baik, serta bisa menjadi tempatmu berbagi segala hal... Bagiku, begitulah caranya mencintai dengan sebenar-benarnya cinta :)

Saturday, March 24, 2012

(no mention)

Ada yang berbeda.
Aku merasa seperti tidak mengenalmu lagi. Siapa yang di seberang sana? Apa itu bukan kamu? Apa itu orang lain?Rasanya seperti bukan berbicara denganmu, Sayang...
Apa itu hanya perasaanku saja? Karena kita sudah sejak lama tak saling bicara. Bertahun-tahun tak pernah saling tatap, tak pernah mendengar suara masing-masing. Bertahun-tahun tak pernah mengenali gerakan khasmu seperti apa, cara berjalanmu, caramu tersenyum, caramu berbicara, pola pikirmu... Bertahun-tahun terlewati tanpa itu semua.
Apa itu semua lantas membuatku sempurna tidak dapat mengenalimu lagi? Apalagi kita hidup dalam "dunia" yang sangat jauh berbeda, sehingga semuanya dengan cepat bisa berubah. Karena manusia pasti selalu berubah.
Perubahan-perubahan ini mungkin tidak berpengaruh apapun dalam hubungan kita, yang sejak semula memang tidak ada awal yang dapat diakhiri. Tidak ada pengungkapan yang membuat semuanya terlihat jelas. Tidak ada komunikasi apapun, mengenai "kita". Karena sejak awal, "kita" hanya ada dalam hati dan pikiranku saja. Tidak oleh kamu.