Pages

Sunday, February 26, 2012

Deringan Ponsel

Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing!
Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing!
Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing!
Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing!
Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing!
Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing!
Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriiiing! Kriii-

PRAANNNGG!!

Wanita itu melempar ponselnya asal-asalan, hingga jatuh membentur cermin. Nada dering dari ponsel itu otomatis tak terdengar lagi. Tanpa menyesali perbuatannya, wanita itu kembali berkutat pada game di layar laptopnya.

Cerita Akhir Bulan



Galau segalau-galaunya galau.
Akhir bulan. Isi dompet tinggal selembar. ATM kosong. Status hanya sebagai mahasiswa yang ngekost.
Akhir bulan. Belum makan dari pagi. Belum mandi karena sabun dan shampoo sudah habis. Pasta gigi juga habis. Cucian menumpuk. Mau nyuci sendiri tapi deterjennya hanya cukup untuk selembar baju. Isi dompet gak kuat buat nge-laundry. Lantai belum dipel.
Akhir bulan. Kuota internet tinggal 50mb. Tugas kuliah menumpuk. Dosen di setiap mata kuliah memberikan banyak fotokopian. Ada tugas survey pula yang memerlukan ongkos. Seakan melengkapi semuanya, iuran wajib setiap bulan untuk pengembangan himpunan mahasiswa.
Semuanya hanya tentang UANG! Yah, itulah nasib mahasiswa perantau…

Cintaku


Cintaku
Aku cinta kamu
Aku cinta kamu selamanya
Aku cinta kamu apa adanya
Aku cinta kamu dengan sepenuh hatiku
Rasa cinta di hatiku selalu hanya untuk kamu
Walau pria lain menggodaku dengan rayuan mautnya
Tapi kamu pria pertama yang dapat merayuku dengan sempurna
Hanya kamu yang berhasil memberikan ketentraman dan kenyamanan dalam setiap hari-hariku
Karena kamu pria pertama yang membuatku mengerti tentang rasa itu
Maka rasa cinta ini seluruhnya kupersembahkan hanya untukmu
Walau pria lain berjanji akan melakukan apapun untuk menaklukkan hatiku
Tapi hatiku sudah untuk mencintaimu saja
Aku cinta kamu apa adanya
Aku cinta kamu selamanya
Aku cinta kamu

Saturday, February 25, 2012

Hanya Tatapan


Ini pertemuan pertama kita setelah sekian lama berpisah. Kupinta kau untuk menjemputku di satu-satunya stasiun di kota kita. Beribu kata rindu, tak sabar ingin bertemu, selalu kita ungkapkan dalam setiap percakapan via ponsel.
“Tunggu aku disana ya, Say. Kalo kita ketemu nanti, kita langsung pergi ke tempat-tempat yang dulu sering kita kunjungi ya!”
Keretaku berhenti. Saat turun, kulihat kau sudah berdiri. Kita saling senyum. Aku berjalan ke arahmu, berhenti persis di hadapanmu.
Kita hanya saling tatap, lama. Hanya itu. Tanpa pelukan, tanpa tangisan.
Namun kita sama-sama mengerti. Tatapan antara kita telah mengungkapkan segala ekspresi kerinduan pada sahabat yang akhirnya kembali.

Sunday, February 19, 2012

Males

Males.
Males. Males.
Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males.Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males. Males.
Males. Males. Males.
Males. Males.
Males.

Ada Saya yang Selalu Setia Menunggu Anda

Salam hangat untuk Anda...


Akhir-akhir ini, saya lihat Anda selalu sedih. Murung. Pucat. Seperti mayat hidup yang berjalan kemana-mana.


Kenapa? Karna pria itu meninggalkan Anda demi wanita lain?


Anda merasa hampa tanpa ucapan selamat pagi dan puisi pengantar tidur dari sang mantan?


Anda merindukan malam-malam panjang untuk sms-an atau telponan sambil berbisik karna tak ingin seisi rumah terbangun akibat serunya perbincangan Anda dan mantan di telpon?


Anda merasa asing menjalani hidup tanpa nasihat, teguran, kritikan, saran dari dia?


Anda merasa sakit saat membayangkan betapa dulu ia sering merangkul Anda, menggenggam tangan Anda, bahkan selalu mengecup kening Anda dalam setiap akhir pertemuan kalian?


Tenang saja. Sakitnya gak akan bertahan lama, kok.


Anda cukup berhenti untuk memikirkannya. Menghapus semua tentang dirinya. Berdamai dengan masalalu. Mengerjakan hal lain yang lebih bermanfaat daripada sekedar merenungi nasib malang yang menimpa hubungan kalian. Yang paling penting, Anda harus bersabar dan membiarkan waktu membantu Anda melepas semua kesakitan itu.


Masih tetap merasa susah? Tenang saja... Saya akan selalu ada untuk Anda. Kapanpun Anda butuhkan. Sebagai apapun. Untuk alasan apapun. Datanglah saja pada saya, yang pasti akan membahagiakan Anda dengan berjuta kebahagiaan yang takkan sanggup ia berikan pada Anda.


Anda ingin tahu siapa saya?


Malam ini... Lihatlah melalui jendela kamar Anda menuju rumah yang berada tepat di seberang rumah Anda. Ada saya yang selalu setia menunggu Anda.

Wednesday, February 1, 2012

Kisah Penjual Soto

"Aduh!"

"Maaf, Pak! Saya ga sengaja... Maaf, Pak..."

"Gimana sih kamu! Baju saya jadi basah kecipratan kuah soto!"

"Maaf, Pak. Saya minta maaf.. Maaf, Pak..."

Penjual soto itu, yang usianya masih terbilang sangat muda, berkali-kali mengucapkan kata "maaf" kepada seorang pria paruh baya  karena tanpa sengaja ia menyenggol meja tempat pria itu makan, yang menyebabkan meja berguncang agak keras hingga kuah dalam mangkuk pun tumpah ruah. Sebenarnya hanya terciprat sedikit. Itupun hanya di jaket kulitnya saja yang otomatis tidak meninggalkan bekas yang berarti. Tapi marahnya itu, lho, benar-benar membuat si penjual soto merasa bersalah.

"Lain kali jalannya hati-hati dong! Masa pelanggan lagi makan, mejanya main tabrak seenaknya?! Gak sopan!"

"Maaf, Pak..." hanya itu yang bisa si penjual soto katakan sambil membersihkan baju bapak itu. Beberapa temannya, yang juga ikut membantunya jualan soto juga turut membersihkan meja yang ketumpahan kuah. Dalam sekejap, mereka menjadi pusat perhatian pengunjung warung soto yang letaknya di pinggir jalan raya.

Setelah semua bersih, masih dengan gayanya yang menyebalkan, bapak itu kembali melanjutkan makannya. Sedangkan si anak muda malang tadi langsung mencari posisi duduk yang agak jauh dari warung. Diusapkannya handuk kecil yang menggantung di lehernya ke seluruh wajahnya hingga tak terlihat. Lama sekali handuk itu menutupi wajahnya. Salah seorang temannya menghampiri, seperti menyemangati dan menenangkan. Seorang lagi tetap lugas melayani pelanggan. Dan pengunjung yang lain? Kembali melanjutkan aktivitas makannya, seolah tak terjadi apa-apa. Hanya melontarkan kata "kasihan", beberapa menyindir, selebihnya tak melakukan apa-apa.

Termasuk aku, yang lanjut menyantap soto di hadapanku sambil berkata dalam hati, "Yah.. mending ga usah ikut campur urusan orang."