Karna blognya semakin jarang diisi dan mengingat UAS semakin dekat, jadi ... blog nya mau istirahat dulu yaa. Skalian renovasi biar lebih simple tapi elegant seperti penulisnya *tabok*
hihi
Wednesday, May 29, 2013
Sunday, May 5, 2013
Problematika Mahasiswa Menuju Tingkat Akhir
Menjadi mahasiswa menuju tingkat akhir itu bebannya banyak.
Beban pikiran. Tugas-tugas menumpuk. Praktek kerja menunggu.
Semakin menuju tingkat akhir, semakin bertambah banyak hal yang harus dilakukan.
Les ini, les itu. Praktek ini, praktek itu. Penelitian disana, penelitian disini. Bimbingan. Cari referensi sana-sini. Cari koneksi dimana-mana. Penat. Jenuh. Rasanya pngin kabur.
Lantas, mahasiswa menuju tingkat akhir ini melihat foto-foto yang terpajang di dinding kosannya.
Ada foto keluarganya. Bapak. Ibu. Kedua adiknya. Ah, mahasiswa menuju tingkat akhir ingin pulang ke rumah dan melepas rindu pada keluarganya.
Ada foto teman-temannya, yang ia sebut "sahabat". Sahabat SD,. Sahabat SMP. Sahabat SMA. Sahabat kuliah.
Foto-foto itu membuat si mahasiswa menuju tingkat akhir ingin bertemu dengan mereka. Bermain, liburan dengan mereka. Semua keinginan itu, pikirnya, harus diwujudkan sebelum ia lulus dari bangku perkuliahan.
Mahasiswa menuju tingkat akhir ini memikirkan orang-orang yang ia sayangi lebih daripada tugas-tugasnya. Mahasiswa menuju tingkat akhir ini menyiksa dirinya sendiri.
Iya, perasaan yang menyiksa. Karena mahasiswa menuju tingkat akhir ini selalu menyimpan cinta yang begitu besar, selalu mencurahkan perhatian pikiran dan kekepoannya bagi orang-orang itu, namun ia tidak pernah yakin bahwa...
Orang-orang tersebut, terhadap si mahasiswa menuju tingkat akhir ini, memiliki rasa sayang yang sama besarnya dengan yang ia miliki.
Beban pikiran. Tugas-tugas menumpuk. Praktek kerja menunggu.
Semakin menuju tingkat akhir, semakin bertambah banyak hal yang harus dilakukan.
Les ini, les itu. Praktek ini, praktek itu. Penelitian disana, penelitian disini. Bimbingan. Cari referensi sana-sini. Cari koneksi dimana-mana. Penat. Jenuh. Rasanya pngin kabur.
Lantas, mahasiswa menuju tingkat akhir ini melihat foto-foto yang terpajang di dinding kosannya.
Ada foto keluarganya. Bapak. Ibu. Kedua adiknya. Ah, mahasiswa menuju tingkat akhir ingin pulang ke rumah dan melepas rindu pada keluarganya.
Ada foto teman-temannya, yang ia sebut "sahabat". Sahabat SD,. Sahabat SMP. Sahabat SMA. Sahabat kuliah.
Foto-foto itu membuat si mahasiswa menuju tingkat akhir ingin bertemu dengan mereka. Bermain, liburan dengan mereka. Semua keinginan itu, pikirnya, harus diwujudkan sebelum ia lulus dari bangku perkuliahan.
Mahasiswa menuju tingkat akhir ini memikirkan orang-orang yang ia sayangi lebih daripada tugas-tugasnya. Mahasiswa menuju tingkat akhir ini menyiksa dirinya sendiri.
Iya, perasaan yang menyiksa. Karena mahasiswa menuju tingkat akhir ini selalu menyimpan cinta yang begitu besar, selalu mencurahkan perhatian pikiran dan kekepoannya bagi orang-orang itu, namun ia tidak pernah yakin bahwa...
Orang-orang tersebut, terhadap si mahasiswa menuju tingkat akhir ini, memiliki rasa sayang yang sama besarnya dengan yang ia miliki.
Subscribe to:
Posts (Atom)