Pages

Tuesday, September 20, 2016

Si Gadis Kalong (1)

Sesungguhnya, terlalu banyak orang yang terheran-heran dengan jam melekku. Aku selalu terjaga di pagi, siang, sore, malam, tengah malam. Seakan tidak pernah tidur.

Well...

Aku memang bukan seseorang dengan jam tidur yang teratur, seperti kebanyakan lain. Normalnya orang bangun jam 5 pagi dan tidur jam 10 malam. Aku?

Bisa jadi, jam 5 pagi baru tertidur.
Bisa jadi, jam 10 malam mataku masih segar.
Bisa jadi, dari sebelum jam 10 malam sampai setelah jam 5 pagi aku masih terjaga.
Bisa jadi, aku tidur dan bangun di jam normal.

Ya, semuanya mungkin terjadi padaku. Katakanlah, kondisi ini sudah berlangsung sejak lama. Mmm... SMP? SMA?

Saat SMP, ketika sedang aktif-aktifnya menulis novel perdana—yang masih saja mengendap di folder laptop walau sudah selesai ditulis—aku sering begadang untuk mengetiknya. Bangun di jam normal, sekolah dan melakukan aktivitas lain seperti biasa.

Ketika SMA dan memiliki pacar seorang tukang begadang, sama sepertiku (dan diperparah dengan murahnya tarif teleponan setelah tengah malam—resiko LDR) jam tidurku jadi lebih pagi lagi. Namun tetap bisa bangun di jam normal, sekolah tanpa ngantuk—kecuali karena materi yang membosankan dari guru yang mengajar—dan aktivitas lain dengan normal.

Puncaknya mungkin saat kuliah. Merantau, hidup sendiri, menenggelamkan diri dalam kesibukan organisasi ini-itu dan tugas ini-itu, dimulailah susah tidur akut ini. Bisa 4 hari berturut-turut melek tanpa tidur. Normalnya sehari semalam. Bisa tidur seharian.

Dan, walau dengan pola tidur seperti itu, aku jarang sakit—kecuali tahun 2016 ini yang penuh dengan batuk-pilek-demam-batuk-pilek-demam silih berganti. Dan aku bangga dengan daya tahan tubuh yang kuat ini. Cowok, cewek, jarang sekali ada yang bisa menandingiku di bidang begadang dan tetap segar.

Banyak teman yang memerhatikan dan protes, bertanya-tanya, bahkan mengomeliku untuk melek dan tidur di waktu yang normal. Aku juga mau, kok. Aku sering mengusahakannya. Banyak juga hari yang kulewati dengan jam tidur normal.

Tapi, rasanya akan sangat aneh. Entah kenapa.

Mungkin, aku dan malam sunyi telah menjadi sahabat karib. Dia setia menemani aku yang terjaga. Tanpa protes, tanpa tanya. Diam saja. Dan aku suka.

Walau itu berarti sepi. Meski suara laptop atau TV menemani, tetap saja terasa sepi.

Nggak masalah.... sepertinya.