Pages

Monday, June 25, 2012

Padahal Hanya Dalam Dunia Mimpi, Tapi...

Mimpi itu... terasa begitu nyata.
Aku senang bisa mendapatkan mimpi semacam itu. Berharap semuanya bisa terjadi di dunia nyata.
Aku senang ada kamu dalam mimpiku. Kamu, yang sukses membuatku kerap kali merasa bersalah tiap selesai mengenangmu.
Dalam mimpiku yang singkat itu, kau dan aku bertemu kembali. Kita duduk di satu ruangan. Kau duduk di belakangku. Apa aku berani menyapamu saat itu?
Tidak.
Saat menoleh ke belakang pun, aku terlalu takut untuk melihat ke arahmu. Terlalu grogi. Terlalu takut menghadapi kamu, dan segala kemungkinan kau akan bersikap seperti apa padaku.
Nyatanya, di mimpi itu ketakutanku sangat berlebihan. Ya... seperti di dunia nyata ini.
Nyatanya, sikapmu biasa-biasa saja. Bahkan saat di mimpi aneh itu aku minta orang yang duduk di sebelahmu untuk membuat dasi -tanpa aku meminta padamu- dengan gayamu yang khas kamu berkata, "Makanya, coba belajar pake dasi sendiri!"
Menghadapi ketenanganmu, walau hanya dalam mimpi, aku tetap saja merasa segan untuk berkomunikasi denganmu :'(
Sampai akhirnya, dalam mimpi itu, tiba-tiba aku lari. Kemudian diam. Termenung. Seperti orang yang hilang kesadaran. Itu wujud ketakutanku menghadapi kamu, apa kau tahu?
Itu hanya mimpi, tapi ternyata sampai sebegitunya aku padamu :'(
Dan ketika aku kembali lagi, seluruh badanku menggigil seperti orang yang terserang flu hebat. Kamu bertanya, "Kamu baik-baik aja?" dan aku hanya menjawab, "Iya, ini cuma flu aja..."
Nyatanya bukan karna aku flu. Dan kamu bisa membaca keanehan sikapku. Seperti peramal, kamu pintar sekali menebak, "Kamu gak sakit. Kamu kenapa?"
Aku gak bisa jawab. Padahal itu hanya mimpi. Yang ada, gemetarku semakin hebat, membuat kau dan beberapa teman kita yang ada disana menjadi khawatir.
Aku tegaskan lagi, ya... Ini hanya dalam mimpi. Namun untuk menghadapimu saja aku sampai seperti itu.
Seperti apa? Aku tidak sanggup berkata-kata. Aku hanya bisa menangis dalam keadaan seperti itu, seperti kehilangan kesadaran. Kata-kata yang bisa keluar dari mulutku hanyalah, "Maaf... Maafin aku..."
Itu hanya mimpi, tapi bahkan perasaan merana itu terasa sangat nyata.
Kamu tahu? Disana kamu mengelus puncak kepalaku, dengan tenang kamu berujar, "Iya, aku maafin kamu..."
Kamu tahu? Aku senang telah mendapatkan maaf darimu, walau hanya di alam mimpi.
Kamu tahu? Mimpi itu membuatku sedikit lega, dan membuatku berharap agar bisa mendengar kata-kata itu di dunia nyata. Selain maaf darimu.
Kata-kata yang mana?
Kata-kata yang ini, merupakan kalimat terakhir di mimpi indahku, yang menurutku merupakan kalimat termanis yang pernah kamu ucapkan. Kira-kira seperti ini:
"Kamu masih mendapatkan rasa sayangku, kok. Nah, sekarang aku shalat dulu, ya. Supaya juga mendapatkan sayang dari Allah."
 Dalam keterdiamanku, dalam penyesalanku, dan kamu berkata seperti itu. Meskipun hanya sebatas mimpi, tapi... Wanita mana yang tidak merasa bahagia saat mendengarnya?

Thursday, June 21, 2012

Ipang - Tentang Cinta

Sekilas tentang dirimu yang lama ku nanti
Memikat hatiku, jumpamu pertama kali
Janji yang telah terucap tuk satukan hati kita
Namun tak pernah terjadi...

Mungkinkah masih ada waktu yang tersisa untukku?
Mungkinkah masih ada cinta di hatimu?
Andaikan saja aku tau kau tak hadirkan cintamu
Ingin ku melepasmu dengan pelukan...

Sesal yang datang slalu takkan membuatmu kembali
Maafkan aku yang tak pernah tahu
Hingga semuanya pun kini tlah berlalu
Maafkan aku...

Lagu itu... Kamu ingat? Kamu pernah memainkan intro lagu itu dengan gitarmu...

Kamu tau? Lagu ini memang bercerita tentang aku, perasaanku padamu.

Kamu tau? Saat ini, bukan masalah apakah aku bisa kembali memenangkan hatimu. Kuserahkan semuanya pada takdir, seperti apa skenarionya terhadap kisah kita di masa depan.

Kamu tau? Ini semua memang tentang cinta...

Tentang 20 Juni

Hmmm... Seharusnya, hari ini menjadi hari yang spesial. Seharusnya, sih. Kalau saja semua berjalan baik-baik saja, adem ayem, tenang, tenteram, damai.

Nyatanya kan, tidak seperti itu. Hmmm...

Ya sudahlah, sudah menjadi sejarah. Sepertinya memang sejarah, yang gak bakal bisa terulang, atau dicoba untuk diulang. Ah, bahasanya semrawut banget.

Masih ingat kan, bagaimana saya hobi banget mengingat hal-hal yang seharusnya gak usah diingat-ingat lagi? Bagaimana saya begitu suka membiarkan imajinasi saya menari-nari terhadap segala kenangan indah di masalalu? Dan itu termasuk mengingat apa yang pernah terjadi di tanggal 20 juni.

Tiga tahun silam, sebelumnya, saya hanyalah seorang gadis kecil yang pada akhirnya terbiasa memaklumi diri sendiri yang selalu merasakan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Selalu. Saya terbiasa mengagumi seseorang, menyukai seseorang, namun hanya sebatas itu. Hanya sebatas mengamati dari jauh, tanpa pernah bertindak lebih, berusaha lebih, apalagi mengharap lebih. Bagi saya, bisa ngobrol dengan bebas dan lepas aja sudah sesuatu yang patut disyukuri. Kalo saya menginginkan hal lebih, rasanya egois banget dan gak pantes banget. Lagipula, pikiran saya terlalu jauh ke depan kalo harus sampe merasa perlu memperjuangkan perasaan saya.

Dulu, di jaman cinta monyet banyaak bersemi di hati teman-teman SD dan teman-teman SMP, memang di awal mereka keliatan seneeeng banget. Selalu menceritakan kebaikan pacarnya, memuji, telponan, sms-an gak kenal waktu, dan seluruh waktunya hanya tercurah untuk pacar. Tapi... setelah mereka putus? Liat aja, kebanyakan langsung berubah benci. Pujian berubah menjadi makian. Intensitas komunikasi langsung nol. Dari pasangan yang kemana-mana selalu bersama, berubah menjadi pribadi yang seakan tak pernah saling kenal.

Itu yang saya takutkan pada saat itu. Saya takut, banget, kalo misalnya saya mengalami hal yang serupa. Boro-boro harus sampe setelah jadian kemudian putus baru merasakan hal itu. Saya bahkan sering takut gebetan saya di masalalu menjauhi saya gara-gara tau perasaan saya ke dia seperti apa. Hiks. Ngenes banget, yaa... :-(

Bahkan sampai tiga tahun yang lalu, saya masih gak bisa percaya kalo orang yang diam-diam saya taksir bisa membalas perasaan saya, setelah melalui proses yang sangat panjang. Rasanya setelah gebetan tau tentang perasaan kita padanya dan dia gak menjauhi kita tapi malah menanggapinya dengan santai itu... menyenangkan. Bahkan dia bisa bikin saya gak harus merasa canggung untuk bertingkah dan berkata apa saja padanya. Pun ketika jadian. Yang menyedihkan justru karena kondisi setelah putus hubungan dengannya, itu sama persis dengan pengalaman teman-teman saya dulu. Hal yang saya takutkan benar-benar terjadi. Yang mana...

Setelah putus, putuslah semua hubungan, apalagi komunikasi. Itupun ketika untuk pertama kalinya saya berani mengakhiri hubungan kami, padahal semua orang tau banget sedalam apa perasaan saya untuk dirinya. Dan, ketika saya pada akhirnya tidak berhasil membawa dia kembali lagi, apalagi setelah mendapat pernyataan darinya kalo dia udah mati rasa terhadap apapun mengenai saya, udah gak ada sedikitpun rasa di hatinya untuk saya, saya cukup tau diri untuk... menjauh. Untuk tidak lagi mencoba menarik perhatiannya, atau curhat-curhat gak penting padanya. Saya menarik diri. Dia pun sepertinya begitu. Tau gimana rasanya? Menyedihkan.

Saya sakit, banget. Dia juga pasti merasa sangat sakit. Putusnya hubungan itu merupakan akumulasi dari kesalahan-kesalahan bersama, bukan hanya saya, bukan hanya dia, tapi kami. Dan yang paling saya sesali dari semua ini... Saya kehilangan bukan hanya seorang pacar, tapi juga teman, sahabat, tempat curhat, pemberi nasihat. Saya kehilangan seseorang yang mahal sekali.

Setiap mengingat 20 juni, atau hal indah lain tentang dirinya, saya sering berpikir... Apa dia juga mengenang semuanya? Apa dia bahagia? Apa pernah terlintas di pikirannya untuk kembali merasakan keindahan itu? Andai saya bisa tau keadaannya...

Satu yang pasti: Setiap saya mengenangnya, atau melihatnya di halaman social media, saya hanya berharap bisa langsung mengucapkan maaf di hadapannya. Bisa kembali akrab dengannya seperti di masalalu, saat interaksi di antara kami belum tercemar oleh rasa cinta.

Maaf...
Maaf...
Maaf...
Maaf...
Maaf...

Saturday, June 16, 2012

#jleb

#jleb adalah
ketika kamu menyadari bahwa sifat ke-GR-anmu itu ternyata sangat akut
ketika membaca sesuatu yang jelas-jelas bukan ditujukan untuk kamu, tapi alam bawah sadarmu membangun mindset kalo semuanya ditujukan untukmu

#jleb adalah
ketika kamu melihat semua orang memamerkan kemesraan mereka dengan pasangannya di depan matamu, sementara kamu hanya bisa bermesraan dengan kenangan indah yang terlalu semu untuk dialami kembali

#jleb adalah
ketika kamu sibuk galau untuk sesuatu ataupun seseorang yang abstrak!!

Wednesday, June 13, 2012

Ada Apa dengan Asian Kung-Fu Generation

Kenapa harus AKG?

Daritadi udah nge-post beberapa lirik dari lagu-lagunya Asian Kung-Fu Generation, sebuah band rock asal Jepang. Lirik-lirik itu merupakan lirik dari lagu-lagunya AKG yang paling saya suka. Hmm... di samping karena liriknya yang emang bagus, musiknya emang enak didengar, sih. Oh, sudahlah... Saya bukan orang yang pintar menilai tentang musikalitas suatu band atau apapun itu. Yang penting musiknya enak didengar, liriknya oke punya, yaa itu bikin saya jatuh hati. Hahahahaa..

Trus, kenapa harus AKG?

Well... Jujur aja, sebelumnya saya sama sekali gak tau dengan band yang satu ini. Dari luar negeri, pula. Jangankan untuk perhatian sama band-band luar negeri, sama yang dari dalam negeri sendiri aja sebenarnya saya ga begitu hapal. Iya, saya emang orangnya gak terlalu menaruh perhatian lebih pada hal apapun. Saya gak punya idola yang benar-benar digandrungi, sampe mengoleksi segala macam barang dan informasi tentang sang idola. Hahaha.. saya gak pernah punya idola yang sampe segitunya. Suka ya, suka aja.

Trus, kenapa harus AKG?

Ini... Harus banget dijawab, ya? (situ sendiri yang bikin pertanyaan, situ sendiri yang malah nanya balik -____-)
Hahahaha... Kenapa harus AKG? Kenapa enggak? Emang kenapa dengan AKG? Emang masalah kalo malam ini membahas tentang AKG? Saya cuma lagi mengingat-ingat sosok yang mengenalkan saya pada grup band ini, yang mengirimkan saya disk yang isinya lagu-lagu AKG, banyaaak banget. Yang pada awalnya saya dengerin, sebenarnya kurang tertarik. Makin kesini, makin didenger-denger, ternyata ada beberapa lagu yang emang musiknya bagus. Artikulasi vokalisnya pas nyanyi juga lucu. Makanya saya suka AKG.

Trus, kenapa harus AKG?

Lah, kan tadi udah dibilangin kalo saya sedang mengingat-ingat sosok yang mengenalkan saya pada grup band ini. Hahahaha... Rada curhat deh, ya. Sekali lagi aja deh, gapapa...
Saya itu... Senang mengingat hal-hal indah yang pernah terjadi dalam hidup. Walaupun ada kenangan buruk yang juga menyertai keindahan tersebut, tapi saya berusaha menepis ingatan tentang yang buruk-buruk itu ketika sedang mengenang hal-hal indah. Dari AKG ini, saya ingat kalo dulu pernah diajarin untuk bisa membaca huruf-huruf Jepang dari lirik lagu AKG yang ditulis dalam huruf Jepang. Saya ingat bagaimana dulu saya mencoba membaca huruf-huruf tersebut, kemudian mencari artinya di kamus. Dari AKG, dan dari sosok yang mengenalkan saya pada AKG itulah saya jadi belajar banyak tentang huruf-huruf Jepang (Yah, sekarang sih udah berenti belajar... Vakum dulu gara-gara kejadian buruk yang mengiringi hubungan indah saya dan sosok itu, hiks...)

Trus, kenapa harus AKG?

Ah, ditanya lagi... Hahahha..
Saya itu kalo galau, atau lagi dalam keadaan sesedih apapun, jarang sekali (bahkan gak pernah) yang namanya menangis. Oke, silakan aja bilang kalo hati saya sekeras batu, atau mungkin lupa dengan cara menangis.Saya lebih bisa nangis gara-gara jatuh dan lutut saya berdarah, daripada nangis gara-gara keingetan sama mantan. Ngenes banget, ya?
Menurut saya sih, ekspresi kesedihan itu gak selamanya harus diungkapkan dengan airmata. Kamu gak harus menangis untuk menunjukkan bahwa kamu sedang bersedih. Sikap non verbal terkadang memberikan pengertian yang lebih dalam daripada airmata, atau bahkan kata-kata.
Katakanlah, seperti saya yang sekarang ini. Kurang ngenes apa sih sebenernya, tiap hari kerjanya selalu mengenang semua kenangan indah, padahal kejadian buruk yang menimpa hubungan kami harusnya bisa membuat saya melupakan semua itu. Tapi, saya terlalu terbuai dengan keindahan sehingga benar-benar menampik semua kenyataan pahit. Masa bodo kalo sekarang kami putus, selama saya masih bisa bersenang-senang dengan keindahan itu.
Saya sadar, banget, kalo sikap saya ini bener-bener konyol. bodoh, ngenes. Tapi... Selama bisa memberikan saya kebahagiaan (walaupun semu, sangat semu), kenapa enggak? Dan... AKG adalah band yang sempurna mengingatkan saya pada kenangan indah di masa lalu.

Itulah alasannya kenapa harus AKG. :-)

Sebagai penutup, nih saya tunjukin lirik salah satu lagunya Asian Kung-Fu Generation yang judulnya Kamakura Goodbye. Lagu inilah yang saya maksudkan di atas, yang saya cari-cari cara bacanya, yang saya terjemahin sampe puyeng. (Padahal mah, kalo dulu saya cerdik, saya bisa aja tanya mbah google dan bisa nemuin itu semua di web-nya AKG. Ckckck... betapa polosnya saya. Hahahaha...)

Kamakura Goodbye
Kuridasu hito ga afureru toori kara

Hazureta roji ga temaneku you datta na
Nakidasu kimi wa taifuu no you datta na

Hashiridasu toki wa itsudemo kyuu datta na

Ame no hi ni wa kasa ni narou
Kimi ga hitori nurenai youni
Hareta gogo wa umi e ikou
Kaze ga hakobu yume

Konna hibi ga tsuzuku you na hiyouri
Tooriame ga furidashite mo
Soredemo kimi ga warau youni

Gogo ga kuta yo
Sayonara  Tabi no hito

Kaze no hi ni wa hata ni narou
Kimi ga miushina wa nai youni
Hareta yoru wa hoshi wo miyou
Kaze ga soyogu yuube

Konna hibi ga tsuzuku you na hiyori
Demosa  Kyou wa owarundayo
Soredemo kimi ga warau youni

Yoru ga kuta yo
Sayonara  Tabi no hito

(kalo diartikan dalam bahasa inggris)
Of a street overflowing with people
Is a backstreet alley that seemed to call out
You started crying like a typhoon
Always one to make a sudden move


Let me be your umbrella when it rains 
So that you won't be the only one wet 
Let's go down to the ocean on a sunny afternoon 
A dream carried here by the wind


Feels like days like these will continue 
Even if we're caught in a sudden shower 
I'll do what I can to make you laugh


The afternoon's here 
Goodbye, traveler


Let me be your flag on windy days 
So you won't lose sight 
Let's look at the stars on a clear night 
A breezy evening


Feels like days like these will continue 
You know, today will eventually end 
I'll do what I can to make you laugh


Night's here 
Goodbye, traveler

Asian Kung-Fu Generation - Night Diving



Kyou mo kanjousen no saki wo megutte 
Maiyo    Kodoku ga yuku 
NAITO DAIBAA 
Yoru no machi wo samayou bourei 
Boku wa yuku
Shiroi RAIN    Togiretogire te 
Mirai wa mienai furi 
Fuyu no jidai ni furidashite 
Tsumoru hiai ni kokoro oboretanda

Migite    Kanjou sen no saki wo tadotte kanshou ni hitareba 
Yuraida kanjou 
Sono kifuku wo kudatte saifujou 
Boku wa yuku

Akai RAITO    Kirei 
Mitoreta suimen ni utsuru hikari 
Hanabi mitaina kanransha 
Nisemonotachi wo irodotte    Kara mawatte

Tooku no sora ga shiramu made hashirinukete mo 
Kienai    Sore wa kienai yo 
Kaze ni keshiki ga tokeru made fumu tsuzukete mo 
Kienai    Sore wa kienai yo

Kawasu anshou 
Sono kiseki wo tadotte kaiyuu 
Boku wa yuku 
Namiutsu kanjou 
Sono kifuku wo kudatte saifujou 
Boku wa yuku

Akai RAITO    Kirei 
Mitoreta suimen ni utsuru hikari 
Awai kitai ni iki suikonde 
Fukai umi de kokoro oboretanda



(dalam bahasa inggris kira-kira artinya seperti ini:)
Circling further off on the loop road today once again

Every night, Loneliness sets forth
Night diver
A phantom that wanders the streets through the night
I go


White lines Broken

Pretend I can't see the future
My heart drowned in the grief that fell
And piled up in the winter era


My right hand, Tracing the ends of the heart line, wallowing in my feelings

Flickering emotions
Rise up again as they come back down
I go


Red lights, Beautiful

Lights that reflect on the water surface mesmerizes me
The Ferris wheel like fireworks
Coloring the imposters, Circling the skies


You can run until the far off skies turn white

It won't disappear, It won't disappear you know
You can step on it until the scenery melts in the wind
It won't disappear, It won't disappear you know


Dodging the reef

An excursion, following the trails
I go
Emotions dash to and fro
Rise up as they come back down
I go


Red lights, Beautiful

Lights that reflect on the water surface mesmerizes me


Breathe in deeply to the faintest of hopes
My heart drowned in the deep sea

Asian Kung-Fu Generation - Kimi No Machi Made



yuuyami no saki hikaru gin no tsuki

kagami mitai ni utsuru bokura no kokoroboso sa mo zenbu kakaete
kimi no machi made tobu tame no uta

yuraide iru tayorinai kimi mo itsu ka wa
bokura wo sukuu ashita no hane ni naru kana

niji wo sasu kage
kagayaku akai kigi no sukima wo fukinukeru kaze
setsuna sa dake de kanashimi dake de
kimi no machi made tobereba ii no ni na

tonari ni iru saenai kimi mo itsuka wa
dareka wo sukuu ashita no hane ni naru kana
kagayaku mukou no saki made wa tobenai kedo
habataite iru aida wa kienai kara

irozuku kisetsu wo sugi yuku omoi wa itsu datte
kakeashi hayamete nigedasu kimi wa itsu datte

yuraide iru tayorinai kimi mo itsuka wa
bokura wo sukuu ashita no hane ni naru kana
mada yume no you na basho made wa tobenakute mo
habataite iru aida wa kienai kara

chikazuita fuyu no ashioto ni machi ga
azayaka iro ni somatte maiodoru


(dalam bahasa inggris kira-kira artinya seperti ini:)

Ahead in the twilight, a shining silver moon
Our hearts reflected as if by a mirror, embracing every slender detail
A song for flying to your town


You, though trembling and helpness
Always aid us in becoming the wings for tomorrow


The shadow points to 2 O'clock
The wind blows between the shining red trees
With only kindness, with only sadness
Would I be able to fly to your town?

You, though talentless next to anyone
Always aid them in becoming the wings for tomorrow
Though I can't fly beyond the shining other side
I'll flap my wings before it disappears

Even the emotions from after the seasons have changed colour
Even your rushing legs as you run away

You, though trembling and helpless
Always aid us in becoming the wings for tomorrow
Though I still can't fly to that dream-like place
I'll flap my wings before it disappears

The town in the footsteps of the approaching winter
Dances to stain the vivid colours

Asian Kung-Fu Generation - World World



Jisonshin wa nuu 
Yuwau 
"Hokorashii desu" to iu tokei
MEDESHIN 
ONE kou 
Fuu wa subarashii 
JASUTO    ondokei

Oto ga erabu hairetsu kara 
Kotobatachi ga odoridasu 
Imi nai yo de    Tashika ni aru 
Mita koto mo nai youna WAARUDO

WAARUDO WAARUDO
Everything must lead to a new world

(dalam bahasa inggris kira-kira artinya begini:)
Stitching and tying up my self-respect
A clock that chimes "I'm filled with pride"
Medicine
Pooch
Windstorms are wonderful
Temperature right on the dot

From an arrangement chosen by sound
Words begin to dance
Seemingly meaningless yet with meaning
It's a world like you've never seen before

World, world
Everything must lead to a new world

Asian Kung-Fu Generation - Hold Me Tight

Hold me tight
Hold me tight
Hold me tight, I miss your love.

Why is it that you don't love me? Why not?
I can't think what you give up,
We'll make out,
But you get out.

Why is it that you don't give me a chance?
I want to take back my shape,
shake my mind up, and get back.

There is no satisfying me.
I just know, yeah.
You tell me that my life is long.
Many miles, long.
I feel so alone.
Why don't you believe me?
I don't know.
I'm just missing you, 'cause you're not right here.

Hold me tight,
Hold me tight
Hold me tight, I miss your love.

Tell me why just going up and down.
Look at the way you grow love.
If you love me, throw me a kiss now.
Hold me hold me... now.

Tell me why just going up and down.
Look at the way you grow love.
If you love me, throw me a kiss now.
Hold me hold me... Hold me hold me...
Hold me hold me... now.

Hold me tight,
Hold me tight
Hold me tight, I miss your love.

君がいなくなってからというもの
僕は此処にたたずみ
思い出をこの胸に
何かを求めて生きている

嗚呼、君を想い歌うんだよ
嗚呼、君を想っている

Hold me tight,
Hold me tight
Hold me tight, I miss your love.

Hold me tight...