Pages

Wednesday, February 1, 2012

Kisah Penjual Soto

"Aduh!"

"Maaf, Pak! Saya ga sengaja... Maaf, Pak..."

"Gimana sih kamu! Baju saya jadi basah kecipratan kuah soto!"

"Maaf, Pak. Saya minta maaf.. Maaf, Pak..."

Penjual soto itu, yang usianya masih terbilang sangat muda, berkali-kali mengucapkan kata "maaf" kepada seorang pria paruh baya  karena tanpa sengaja ia menyenggol meja tempat pria itu makan, yang menyebabkan meja berguncang agak keras hingga kuah dalam mangkuk pun tumpah ruah. Sebenarnya hanya terciprat sedikit. Itupun hanya di jaket kulitnya saja yang otomatis tidak meninggalkan bekas yang berarti. Tapi marahnya itu, lho, benar-benar membuat si penjual soto merasa bersalah.

"Lain kali jalannya hati-hati dong! Masa pelanggan lagi makan, mejanya main tabrak seenaknya?! Gak sopan!"

"Maaf, Pak..." hanya itu yang bisa si penjual soto katakan sambil membersihkan baju bapak itu. Beberapa temannya, yang juga ikut membantunya jualan soto juga turut membersihkan meja yang ketumpahan kuah. Dalam sekejap, mereka menjadi pusat perhatian pengunjung warung soto yang letaknya di pinggir jalan raya.

Setelah semua bersih, masih dengan gayanya yang menyebalkan, bapak itu kembali melanjutkan makannya. Sedangkan si anak muda malang tadi langsung mencari posisi duduk yang agak jauh dari warung. Diusapkannya handuk kecil yang menggantung di lehernya ke seluruh wajahnya hingga tak terlihat. Lama sekali handuk itu menutupi wajahnya. Salah seorang temannya menghampiri, seperti menyemangati dan menenangkan. Seorang lagi tetap lugas melayani pelanggan. Dan pengunjung yang lain? Kembali melanjutkan aktivitas makannya, seolah tak terjadi apa-apa. Hanya melontarkan kata "kasihan", beberapa menyindir, selebihnya tak melakukan apa-apa.

Termasuk aku, yang lanjut menyantap soto di hadapanku sambil berkata dalam hati, "Yah.. mending ga usah ikut campur urusan orang."

No comments: