Pages

Saturday, April 2, 2016

Ilfil

Mungkin ini akibat dari "terlalu memaksakan diri menilai semua orang positif hanya dari kesan pertama tanpa observasi lebih lanjut" sehingga ketika melihat kelakuan orang tersebut yang tidak baik, shock nya luar biasa. Ilfilnya luar biasa. Nggak nyangka. Sama sekali tidak menyangka. Kasar. Jahat. Sadis. Tidak berperasaan.

Ilfil semakin menjadi pada yang itu, karena sebuah kesadaran yang menampar telak.


"Oh. Jadi gitu metodenya."
"Oh. Jadi selama ini, ternyata..."
"Oh. Proses seleksi. Seperti barang."

Suatu ketika, entah kenapa tetiba ingin mengulik. Memastikan sesuatu. Ada ingatan yang muncul yang semakin membuat sadar. Yang terjadi, dari hasil ngulik tersebut, ilfil yang sangat itu diselingi rasa iba. Iba atas apa yang telah dipilihkannya.

Kenapa?
Kenapa?

Kenapa harus melakukan hal yang bertentangan dengan apa yang pernah dikatakannya? Hal yang selalu menjadi ketakutannya?

Dan iba kembali menghilang, ditelan ilfil yang semakin menjadi.

Jahat. Terlalu jahat.

Kukira, aku bisa mengerti. Ternyata nggak sanggup. Maaf, masih nggak sanggup.

No comments: