Pages

Monday, December 30, 2013

Hanya Angan, Subuh Ini

Kata orang, kamu butuh untuk diselamatkan segera. Dan aku setuju.
Kata orang, kamu butuh cahaya yang menuntunmu untuk melihat bahwa "dunia tidak sekejam itu". Dan aku setuju.
Kata orang, kamu butuh alarm. Dan aku sangat setuju.
Hanya saja, sudah bukan masanya lagi kamu mendapatkan alarm yang hanya bisa berbunyi tanpa bisa dilihat. Kamu butuh alarm yang keberadaannya ada, yang tidak hanya mengingatkan namun juga menuntun, dan menyelamatkanmu. Aku sangat setuju, tentunya.
Karna akupun berpikir demikian.
Karna akupun membutuhkan apa yang juga kamu butuhkan.
Kamu pernah menjadi alarm yang sempurna dibalik semua ketidaksempurnaanmu. Aku juga cukup percaya diri untuk mengatakan bahwa aku pernah melaksanakan tugasku menyelamatkanmu dengan baik.
Sayangnya, kita terlalu cepat lelah. Dengan alasan utama yang tak terbantahkan.
Pemecahannya tidak pernah bisa sesederhana itu. Di depan kita, yang terbentang hanyalah jalan buntu.
Satu-satunya cara hanyalah membuat jalur baru. Dan itu adalah langkah yang sangat besar untuk diambil. Yang membutuhkan keberanian yang sangat besar pula.
Yang kalau dari sisi aku, seberapapun inginnya aku membuka jalan itu, aku... Butuh alasan.
Aku sangat membutuhkan alasan yang logis dan dapat diterima.
Bukan, bukan tentang kamu. Namun tentang aku yang harus menaklukkan diriku sendiri.
Kalau jalan itu berhasil kubuka, apa kamu mau melewatinya bersamaku? Sehingga kita bisa saling mengingatkan, saling menuntun, saling menyelamatkan. Seperti waktu dulu.
Aksi heroik ini tidak akan pernah bisa berjalan jika hanya aku yang ingin, hanya aku yang melaksanakan. Jika hanya aku, aksi ini akan berujung sia-sia. Kamu tetap di sudut sana, dan aku bahkan akan terpuruk lebih dalam.
Jika hanya aku, sudah dapat dipastikan bahwa semuanya hanya akan berakhir pada jurang kehancuran yang lebih dalam.
Bagi kita.
Mungkin akan lebih baik bagi hal-hal yang tidak terhubung dengan kita.
Mungkin... Masih kemungkinan.

Apa tidak bisa semuanya berjalan baik-baik saja, begitupun dengan kita?

No comments: